Representasi Korupsi sebagai Kejahatan Kemanusiaan dalam Novel Bungkam Suara Karya J.S. Khairen: Analisis Humaniora
Keywords:
modus kriminal sosial; korupsi; humaniora; sosiologi sastra; Bungkam Suara; J.S. Khairen; representasi kekuasaan.Abstract
Novel Bungkam Suara karya J.S. Khairen merefleksikan dinamika sosial politik kontemporer melalui penggambaran berbagai bentuk kriminalitas, salah satunya korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap modus kriminal sosial tentang korupsi dalam novel tersebut melalui perspektif Humaniora, dengan menekankan hubungan antara tindakan korupsi dan erosi nilai kemanusiaan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra, menganalisis data berupa kutipan peristiwa dalam novel yang merepresentasikan praktik korupsi baik pada tingkat individu maupun struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korupsi ditampilkan dalam lima bentuk utama: (1) hukuman korupsi sebagai propaganda negara, (2) korupsi mikro untuk motif bertahan hidup, (3) rekayasa kasus korupsi untuk pembunuhan karakter politik, (4) korupsi informasi melalui manipulasi opini publik, dan (5) propaganda pencitraan untuk legitimasi kekuasaan. Temuan ini memperlihatkan bahwa korupsi dalam novel bukan hanya kejahatan finansial, tetapi kejahatan kemanusiaan karena merusak moral kolektif, kesadaran publik, dan struktur keadilan sosial. Melalui representasi yang disajikan, novel Bungkam Suara berfungsi sebagai kritik sosial yang memperingatkan bahwa normalisasi korupsi akan menyebabkan degradasi nilai kemanusiaan dan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan.
Kata Kunci: modus kriminal sosial; korupsi; humaniora; sosiologi sastra; Bungkam Suara; J.S. Khairen; representasi kekuasaan.